Bertani Garam
Bertani Garam
Garam dihasilkan dari air laut. Di pinggir pantai, petani garam membuat ladang garam. Ladang
garam ini berbentuk tambak-tambak untuk menampung air laut.
Ladang garam terbentang luas di pantai yang tidak memiliki banyak sungai. Contohnya di pantai utara
Pulau Jawa, Madura, Sumatra, Sulawesi, dan pantai- pantai di daerah Nusa Tenggara.
Bagaimana proses menghasilkan garam? Pertama, petani menyiapkan petak-petak tambak. Tanah di
dalam petak tambak terlebih dulu harus dipadatkan.
Setelah tambak garam dibuat, lalu diisi air laut dengan kedalaman tertentu. Air
laut yang terkena sinar matahari akan menguap dan meninggalkan kristal-kristal garam.
Untuk mendapatkan lapisan garam yang tebal, setiap hari harus ditambah air lautnya. Hal ini
untuk menggantikan air laut yang menguap.
Setelah sekitar 210 hari atau setelah musim kemarau berakhir, lapisan garam di dasar tambak
pun harus segera dipanen. Memanennya jangan menunggu musim hujan tiba. Mengapa? Sebab
kualitas garam akan menurun atau tidak bagus.
Garam-garam setelah dipanen lalu dijual ke pabrik untuk ditambah zat iodium dan
dikirim ke daerah-daerah.